15/04/15

Sweet Lullaby

Ingat aku saat kau lewati
Jalan ini setapak berbatu

Mira memejamkan matanya erat-erat. Alunan gitar akustik terdengar memenuhi kamarnya. Pendingin ruangan di kamarnya terasa begitu dingin, namun ia tidak berniat untuk mematikannya. Ia masih terpaku. Pada lagu itu. Pada suara itu itu. 

Kenang aku bila kau dengarkan 
lagu ini terlantun perlahan

Ingatannya kembali pada lima jam yang lalu. Saat untuk pertama kalinya, ia bertemu dengan perempuan itu. 
*

"Mungkin akan kamu lupakan setelah ini, atau akan kamu kenang selamanya."
"Itu...soal..."
"Pilihan."

Mira menatap perempuan yang tengah duduk di seberangnya lekat-lekat. Rasanya seperti bermimpi bisa bertemu dengannya, seorang yang selama ini hanya mampu ia dengar melalui cerita. Cerita dari Ben. 

"Ibu minta maaf ya, Nak. Maaf baru sekarang bisa menyampaikan. Ibu..."

*

Mira tak pernah mengerti. Apa sebenarnya yang sedang diinginkan takdir. Seseorang yang justru begitu ia benci disaat keberadaannya masih nyata, kini menjadi seorang yang paling ia sayangi. 

Dan semua sudah terlambar. 
Terlambat.

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan
Mungkin akan kau lupakan
atau Untuk dikenang

Alunan gitar itu berhenti. Lalu sebentar, terdengar suara berdeham. Kembali lagi, suara serak milik laki-laki itu terdengar memenuhi ruangan. 

"Selamat tidur, Mira. Aku menyayangimu. Akan selalu menyayangimu meski kini kita tidak lagi bersama-sama."

Laki-laki itu adalah Ben. 
Seorang yang setahun lalu pergi dari dunia dan hidupnya untuk selama-lamanya. 
*

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ceritakan ceritamu, disini!