06/05/15

Hal-hal yang Aku Benci Darinya

1.
Ada mendung yang kembali hadir.
Bukan pada langit pagi ini. Tapi pada wajah manisnya. Sudah tiga bulan terakhir wajahnya diliputi warna kelabu: satu dari tiga hal yang membuat aku benci padanya. Iya, aku begitu membencinya karena ia selalu seperti itu.
Dan seperti yang sudah-sudah, cerita yang keluar dari mulutnya selalu sama: "...tapi aku yakin dia bakal berubah. Aku sayang dia."
Helena, nama gadis yang saat ini tengah menangis di hadapanku.

2.
Aku tidak bermaksud membuatmu salah mengira: bahwa aku lelah dan bosan mendengarkan ceritanya. Justru aku akan sangat lelah dan bosan jika sehari saja tidak mendengar kabar darinya. Tapi bukan untuk mendengarkan kisah cinta sedihnya. Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengannya. Aku ingin melihat senyumnya kembali. Aku ingin melihat sorot mata yang penuh ambisi dan semangat, seperti dulu, sebelum ia menerima cinta dari seseorang yang bernama Faiz.
Hal kedua yang aku benci darinya.

3.
Berapa lama aku mengenalnya?
Sebulan? Setahun?
Lebih tepatnya sepuluh tahun!
Kami sudah dekat sejak kelas satu SMP tapi hingga detik ini kami hanya sepasang sahabat.
Hal lain yang aku benci padanya. Karena ia tak pernah menyadari, ia tak pernah melihat. Helena, gadis cantik ini telah aku cintai sejak pertama kali aku melihatnya.
Tapi ia tidak pernah tahu. Aku membenci kenyataan itu.
Aku hanya seorang teman laki-lakinya yang selalu dengan sabar mendengarkan kisah cintanya.
Aku benci padanya, karena aku tak pernah mampu mengatakan perasaanku padanya.
"Denganku, kamu tak akan menangis lagi, Helena."

***

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ceritakan ceritamu, disini!