Aku terlalu senang hingga tidak tahu apa yang harus aku katakan padamu. Kamu, seperti biasa melemparkan senyum termanismu, memamerkan gigimu yang begitu rapi, bersamaan dengan lesung pipimu. Bagaimana aku tidak jatuh cinta?
Lalu malam ini, kamu bilang padaku bahwa kamu akan membawaku ke satu tempat. Yang hingga detik ini masih kamu rahasiakan. Maka aku, yang sudah berdandan begitu rapi, dengan dress dan sepatu hak tinggi. Rambut dan wajahku sudah kurias secantik mungkin, agar aku tidak tampak seperti itik buruk rupa saat beriringan denganmu.
Kamu hanya memintaku untuk duduk manis di mobil dan memintaku menutup mata dengan kain. Berkali-kali aku bertanya padamu, kamu menolak untuk menjawab.
"Selamat ulang tahun." Bisikmu saat membuka penutup mataku.
Aku benar-benar tidak mempercayai pemandangan di hadapanku. Meja makan yang sudah diatur hanya untuk berdua, dengan lilin-lilin kecil sebagai penerang. Tepat di sisi bukit dengan cahaya yang berpendar mirip bintang.
"Tukang selingkuh!" Seorang perempuan tiba-tiba datang dan menampar pipimu.
Baru kuingat, ia adalah pacarmu.
***
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ceritakan ceritamu, disini!